Entri Populer

Sabtu, 12 Maret 2011

PULAU DERAWAN SURGANYA KALIMANTAN TIMUR

Salam Rimba…………
Salam Lestari…………..
Satu kata, Satu jiwa , Satu tujuan..

AYO SIMPAN HIJAUUUUUUUUUUUUU KITA!!!  by GESPALA


















DERAWAN ISLAND, SURGANYA KALIMANTAN TIMUR.

Mungkin banyak orang yang belum tahu mengenai tempat ini...yup namanya Derawan Island...pulau yang terletak di Kalimantan Timur ini memang cukup mempesona. Tempat ini berada di Kabupaten Berau, sekitar dua jam perjalanan darat di tempuh dari Kabupaten terdekat yaitu Kabupaten Bulungan. Pulau yang teletak tidak jauh dari Tanjung Batu hanya cukup menyebrang 30 menit saja menggunakan Speed Boat.

           Deretan Pulau yang tidak jauh dari Derawan juga terdapat pulau yang cukup Indah..yaitu Maratua Island, Kakaban Island dan Sangalaki Island.
Di Pulau ini terdapat Binatang Ubur-ubur yang tidak dapat menyengat dan berbisa, dan hanya ada 2 tempat di dunia ini yang memiliki ekosistem ubur-ubur. Yaitu Indonesia dan Filipina . Berenang dengan di kelilingi ribuan ubur-ubur yang tidak berbahaya karena berada di air tawar.  Kakaban Island ini berbentuk seperti cincin dan danau  air tawar.
Pulau yang
begitu indah mempesona dan sangat luar biasa indahnya adalah Sangalaki Island...di sini kita bisa melihat Ikan Pari berkeliaran...dan juga Penyu berkumpul, dengan birunya air laut yang indah membuai, dan tidak kalah menariknya dengan pantai-pantai di pulau dewata/ Bali.

Dari Tarakan - Derawan - Tarakan (Anda bisa sewa speed boat karena jaraknya 3 jam jadi memang agak mahal sewa'nya sekitar 3 jt untuk max 6 orang)
atau dari Tarakan-Tanjung selor naik speed boad sekitar 2 jam, lalu dari Tanjung selor- Berau perjalanan lewat darat 2 jam perjalanan. Atau kalau lewat udara dari Balikpapan- Berau PP.
Derawan - Island Hopping (Untuk 2 hari) bisa sewa speed boat di sana cukup murah 1,5 jt untuk 2 hr bisa share untuk max 6 orang
.

Hotel di sana paling murah ada di Losmen Danakan cuma
100rb per hari per orang...lokasi berada di pinggir laut..bisa langsung mancing dari depan kamar..atau berendam main2 sama penyu di sana...( Redaksi : GESPALA )


USA SEBAGAI NEGARA KAYA TIDAK MENDUKUNG KEBIJAKAN ANTI ILLEGAL LOGGING INDONESIA

USA SEBAGAI NEGARA KAYA TIDAK MENDUKUNG KEBIJAKAN
ANTI ILLEGAL LOGGING INDONESIA
Oleh : Tim konservasi gespala
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berkata pada saat kampanye pemilihan presiden bahwa beliau akan turun langsung memberantas Illegal logging. Departemen Kehutanan (Dephut) sebagai pelaksana kebijakan presiden SBY menetapkan pemberantasan Illegal logging sebagai program kerja utama. Salah satu cara memberantasnya, dengan memutus mata rantai Illegal trade produk kayu tropis dunia, termasuk dari Indonesia dalam hal ini kalimantan. Angin segar ditiupkan oleh pemerintah Inggris, Illegal logging memang salah satu prioritas utama yang akan dibawa dalam pertemuan para pemimpin G 8 di Gleneagles pada Juli 2005. Aksi yang diusulkan oleh Menteri Pembangunan Internasional Inggris (DFID) Hillary Benn, termasuk di tataran legislatif (pembuatan undang-undang) untuk mencegah impor kayu ilegal, kebijakan anggaran belanja pemerintah untuk mengatasi Illegal logging serta dukungan bagi reformasi bisnis yang baik di sektor perkayuan negara-negara produsen.
Bahkan sejumlah Menteri mendesak negara kaya mengurangi permintaan kayu ilegal dengan mensyaratkan adanya sertifikasi terhadap kayu yang dibeli berasal dari hutan yang dikelola secara lestari. Sejauh ini, Eropa merupakan pendukung kuat inisiatif Inggris, begitu pula dengan Jepang dan Rusia. Cina sebagai importir besar kayu ilegal, mungkin akan mengubah praktik itu jika negara-negara kaya menghentikan import kayu ilegal.
Menurut program Newsnight BBC yang didasari oleh sebuah memo Deplu AS mengatakan bahwa Amerika tidak memberi dukungan moril untuk memutus mata rantai Illegal trade kayu tropis. Berbeda dengan lainnya, Amerika akan menolak menandatangani inisiatif Inggris tersebut.Aksi ini didorong oleh ideologi pasar bebas mereka.
Dari dokumen berklasifikasi rahasia yang diperoleh kelompok pecinta lingkungan Greenpeace, Amerika diketahui coba mengganjal aksi multilateral menghentikan perdagangan kayu ilegal menjelang pertemuan para Menteri Lingkungan dan Pembangunan negara-negara industri yang tergabung dalam G 8. Pertemuan itu digelar pada 17-18 Maret di Breadsall Priory, Derby Shire untuk membahas Illegal logging, perubahan iklim dan Afrika.
Indonesia sendiri pada Umumnya dan daerah Kalimantan pada khususnya membutuhkan peran aktif dunia Internasional dalam pemberantasan Illegal logging. Dua hal yang diminta dari negara-negara maju. Pertama, hentikan pembelian kayu ilegal dari negara-negara produsen. Kedua bantu kami mengembalikan sistem di negara Indonesia, sehingga pasar dan penegakan hukum bisa kembali berjalan normal.

Memang, tahun 2003 presiden AS mengumumkan inisiatif melawan Illegal logging yang menjanjikan "perang terhadap korupsi di sektor kehutanan" dan "melindungi hutan dan masyarakat yang mata pencahariannya tergantung pada hutan." Meski AS adalah importir utama produk kayu ilegal, namun usaha untuk mencegah produk itu masih sangat kecil.
Menurut Bank Dunia, Illegal logging tidak hanya terjadi di Indonesia, beberapa negara yang "senasib" adalah Brasil, Myanmar dan Kamboja. Kabarnya sekitar 80% pembalakan di hutan Amazon tidak sesuai aturan pemerintah. Juga menurut Bank Dunia, hutan tropis di seluruh Sumatera diperkirakan punah pada tahun 2005 dan di Kalimantan tahun 2010. Terbuktikah ramalan ini ? Sejauh ini tampaknya iya.
Text Box:  Berapa besar kerugian negara akibat praktik Illegal logging ? Illegal logging adalah hukum alam yang terjadi karena ketidakseimbangan antara Supply dan Dermand . Tahun lalu, pasokan kayu 6,7 juta m3, sedangkan kapasitas terpasang industri perkayuan 80 juta m3. Katakanlah pasokan kayu resmi 10 juta m3, yang dipasok dari 6,7 juta m3 penebangan resmi ditambah hutan rakyat dan hutan tanaman industri yang sebagian besar dari daerah Kalimantan. Pasokan yang 70 juta m3 itulah hasil dari Illegal logging. Mari kita asumsikan harga kayu per meter kubik hanya Rp 400.000, maka kerugian negara tahun lalu mencapai Rp 28 Triliun atau US $ 280 juta (kurs dollar Rp 10.000). FANTASTIS !!! angka tersebut belum termasuk pajak ekspor kayu, Iuran Hasil Hutan (IHH) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDHH) serta pungutan lainnya. Dengan uang sebanyak Rp 28 Triliun per tahun, negeri ini bisa membangun jutaan bangunan sekolah sehingga sekolah gratis bukanlah hanya sekedar omong kosong, juga dapat membiayai dana kesehatan rakyat miskin, dan satu yang pasti, angka pengangguran menurun.
Text Box:  Lalu apa yang telah dilakukan pemerintah SBY ? Apakah Indonesia "lempar handuk", menyerah, dalam urusan pemberantasan Illegal logging ? Hal ini mungkin tidak aneh. Status memalukan sebagai negeri terkorup bisa jadi alasan logis mengapa menangkap cukong kayu yang sudah ada namanya pun masih tak bisa dilakukan. Beberapa waktu lalu, Presiden SBY menunjuk Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar sebagai ujung tombak pemberantasan Illegal logging terutama di Kalimantan yang sedang marak. Banyak kalangan pesimis, karena sudah jadi rahasia umum bahwa oknum Polisi dan TNI ada yang menjadi beking cukong-cukong kayu ilegal. Dan ini adalah sebuah tantangan bagi kita sebagai orang-orang yang berkompetendalam penyelamatan dan pecinta lingkungan? sudahkah kita membuat Action untuk penyelamatan bumi kita?

MATERI NAVIGASI ( GUNUNG HUTAN )

MATERI NAVIGASI ( GUNUNG HUTAN )

A. IMMP (Ilmu Medan dan Membaca Peta)
Ilmu Medan dan Membaca Peta (IMMP) adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk-bentuk medan, peta, dan
penggunaanya, kompas dan penggunaan, bagaimana mengetahui
kedudukan di peta serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
medan, peta dan kompas. IMMP mutlak harus dimiliki oleh para
pecinta alam atau para petualang karena ilmu tersebut akan banyak
membantu dalam kegiatan di alam bebas, selain itu dapat juga
digunakan dalam operasi Search and Rescue (SAR).
B. MEDAN
Adalah permukaan bumi dengan segala sesuatu diatasnya yang
bersifat tetap atau tidak berpindah
Bentuk-bentuk medan :
1. Berdasarkan tinggi rendahnya :
a. Medan rata ialah medan yang sama sekali atau hampir rata,
yaitu yang perbedaan tinggi rendahnya hampir tidak nampak
atau tidak lebih dari 1,5 derajat.
b. Medan tidak rata ialah medan yang perbedaan antara tinggi
dan rendahnya amat besar.
2. Berdasarkan luas pemandangannya:
a) Medan terbuka ialah medan dimana tidak terdapat sesuatu
yang menghalangi pemandangan.
b) Medan tertutup ialah medan dimana yang
pemandangannya terbatas
c) Misalnya: tertutup oleh tumbuhan atau tanaman.
3. Berdasarkan dapat atau tidaknya dilalui
a. Medan terpotong ialah medan dimana terdapat rintanganrintangan
yang menghalangi perjalanan seperti sungai,
rawa, tembok, pagar dan lain-lain
b. Medan yang tidak terpotong ialah medan dimana tidak
terdapat penghalang-penghalang seperti di atas.
3
C. PETA
Peta adalah penggambaran baik sebagian atau keseluruhan
permukaan bumi di atas bidang datar yang dibuat dengan
perbandingan skala tertentu.
Peta berdasarkan kegunaannya dibagi dalam dua golongan:
1. Peta umum ialah peta yang menunjukkan informasi seperti
benua, sungai, kota serta penampakan fisik lainnya. Yang
termasuk dalam peta adalah peta dunia, peta topografi, peta
aeronautik, peta hydografi dan lain-lain.
2. Peta Tematik ialah peta yang menunjukkan atau
menekankan sejumlah atau suatu tema tertentu misalnya:
Peta curah hujan, Peta cuaca, Peta distribusi penduduk dan
lain-lain.
Untuk keperluan mempelajari IMMP yang diperlukan adalah
Peta Topografi. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan
tempat-tempat yang memiliki ketinggian dari permukaan laut yang
sama dalam satu garis kontur, serta memperlihatkan unsur-unsur
baik asli maupun buatan manusia yang ada di dalamnya. Peta ini
berisi kenampakan-kenampakan umum suatu daerah dengan skala
tertentu, Sehingga dengan peta topografi kita dapat mengetahui
keadaan suatu daerah secara umum maupun detail dengan cepat.
Bagian-bagian peta Topografi
1. Judul Peta
Judul peta terdapat pada lembar peta bagian atas. Judul peta
menyatakan lokasi yang ditunjukkan peta tersebut.
2. Nomor Peta
Nomor peta biasanya di cantumkan pada sisi kanan atas peta.
Nomor peta ini merupakan nomor registrasi peta (daftar peta)
dari si pembuat peta. Penulisan nomor peta menggunakan dua
cara. Pertama angka latin yang menyatakan nomor kolom dan
angka romawi untuk menyatakan nomor baris. Misalnya: Sheet
57/XLII-C (ket: peta ini merupakan peta kolom 57 baris ke-42
dari Sabang)
3. Pembuat Peta
Nama lembaga atau instansi. Pembuat peta dicantumkan pada
sudut kanan bawah dari peta.
4
4. Tahun Pembuatan Peta
Tahun pembuatan peta terletak pada sudut kiri bawah.
5. Deklinasi Arah Utara
Deklinasi arah utara terlatak pada sudut kiri bawah.
6. Lembar Derajat
Lembar derajat berguna untuk mendapatkan gambaran yang
lebih luas dari suatu daerah dengan menggabungkan beberapa
lembar peta menjadi satu, biasanya terletak pada sisi kiri bawah.
7. Skala Peta (kedar peta)
Skala peta adalah perbandingan jarak mendatar pada medan
yang sebenarnya. Biasanya dicantumkan pada bagian tengah
bawah dari peta.
Jarak di Peta
SKALA PETA =
Jarak di Medan
Skala peta dinyatakan dengan tiga cara, yaitu:
1. Dengan perkataan ; satu centimeter dibanding lima puluh
ribu centimeter.
2. Dengan pecahan; 1:50.000 atau 1/50.000
3. Dengan penggambaran atau yang disebut skala garis.
1 0 1 2 3 4 5 KM
Untuk mengukur jarak pada peta dapat digunakan beberapa cara:
1. Dengan mistar (penggaris)
Mistar digunakan apabila yang diukur adalah jarak yang
lurus, jarak datar pada medan dapat dihitung dengan rumus
skala.
2. Dengan kurvimeter
Kurvimeter digunakan apabila yang diukur adalah jarak yang
berkelok-kelok. Jarak datar di medan akan dapat langsung
diketahui pada alat ini.
5
Bila tidak ada kurvimeter dapat digunakan benang yang
dibasahi, kemudian jarak datar dimedan dapat dihitung
dengan rumus skala.
Contoh:
Diketahui : Jarak di peta = 5 cm
Skala peta = 1: 50.000
Maka jarak di peta adalah:
1 = 5 cm
50.000 jarak di medan
jarak di medan = 5x50.000
1
= 250.000 cm = 2,5 km
D. GARIS KETINGGIAN (KONTUR)
Garis ketinggian (kontur) adalah garis pada peta yang
digambarkan berkelok-kelok dan membentuk kurva tertutup yang
menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama
dari permukaan bumi.
1. Macam-macam garis ketinggian:
ô€€¹ Garis ketinggian yang digambarkan dengan garis tipis
ô€€¹ Garis ketinggian kesepuluh yang dinyatakan dengan
garis tebal
ô€€¹ Garis ketinggian yang digambarkan dengan garis putusputus.
2. Sifat-sifat garis ketinggian :
ô€€¹ Perbedaan ketinggian antara dua buah garis yang
berurutan adalah :
ô€€¹ ½ X 1/1000 X skala yanng dinyatakan dalam meter.
ô€€¹ Garis ketinggian yanng satu dengan yang lain tidak
akan pernah bersilangan, tetapi dapat bertemu bila pada
medan terdapat lereng yang tegak atau curam sekali.
ô€€¹ Garis ketinggian yang pertama telah memiliki ketinggian
ô€€¹ Garis ketinggian yang rendah selallu mengellilingi garis
ketinggian yang lebih tinggi kecuali ada kawah atau
medan
6
ô€€¹ Garis ketinggian yang menjorok ke dalam merupakan
sesuatu lembah.
ô€€¹ Garis ketinggian yang menjorok keluar merupakan
pungungan atau bukit
ô€€¹ Garis Ketinggian kesepulluh ( ke-10 ) digambarkan
dengan garis tebal.
ô€€¹ Diantara dua garis ketinggian biasanya ada garis
ketinggian penolong yanng digambarkan dengan garis
putus-putus dan menyatakan ketinggian ½ dari
perbedaan dua garis ketinggian
3. Titik Ketinggian ( triangulasi )
Titik ketinggian adalah suatu titik yang merupakan pilar/
tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat yang
dianggap penting dari permukaan laut.
Manfaat titik triangulasi adalah untuk mengetahui tingginya
suatu tempat selain menggunakan garis ketinggian.
Macam-macam titik triangulasi :
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Kuartener
e. Antara ( T. P )
f. Tanpa tanggal
7
Contoh Kontur
Keterangan
a. Misalnya skala = 1: 50.000
b. Perbedaan ketinggian antara dua kontur yang berurutan adalah :
½ X 1/1000 X 50.000 = 25 Meter
c. Daerah A-B merupakan suatu lembah
d. Daerah A-C merupakan suatu punggungan
e. Garis putus-putus antara garis ketinggian ke-3 dan ke-4
mennyatakan ketinggian garis ke-3+(½ x 25 meter) + 75 +12,5 =
87,5 meter.
f. Puncak bukit memilikki ketinggian antara 125-137,5 meter
Menggambarkan bentuk medan yang sebenarnya dari peta. Untuk
menggambarkan bentuk medan yang sebenarnya diperlukan
pemahaman bentuk dan sifat garis kontur yang terdapat pada peta.
Penggambaran ini diperlukan untuk mengetahui keadaan medan
yang sebenarnnya. Untuk menggambarkan bentuk medan ini dapat
dilakukan dengan cara memproyeksi garis kontur secara tegak lurus
ke bawah.
8
Contoh proyeksi dari titk A ke B
E. ARAH UTARA
1. Macam-macam arah utara
Untuk membaca peta ada tiga macam arah utara yanng harus
diketahui, yaitu :
a. Utara sebenarnya ( US )
Adalah garis yang ditunjukkan oleh garis yang
menghubungkan titik kedudukan kita ke arah kutub utara.
b. Utara Peta ( UP )
Adalah garis yang ditunjukkan oleh garis tegak luruis vertikal
( sumbu Y ) dari jaring-jaring peta.
c. Utara Magnet ( UM )
Adalah utara yang ditunjukkan oleh jarum kompos dari suatu
titik menuju ke arah magnetis bumi yang berada di Jazirah
Boshia, setelah utara Kanada.
Contoh gambar
9
Sudut Kompas =
Sudut Peta – (Deklinasi US*UM + (Umur Peta x Variasi
Magnetis)
2. Ikhtilaf Peta/ Deklinasi
Deklinasi atau ikhtilaf adalah sudut yanng dibentuk oleh
dua garis yang ditarik dari satu titik. Karena ada tiga arah utara
yang berbeda maka ada tiga macam arah utara yaitu :
a. Deklinasi Peta ( US * UP )
Sudut yang dibentuk oleh garis utara sebenarnya dengan
garis utara peta, sedangkan yang jadi perhitungannya
adalah utara sebenarnya.
b. Deklinasi Magnet (US*UM)
Deklinasi UP*UM adalah sudut yang dibentuk oleh garis
utara sebenarnya dengan garis utara magnet, yang jadi
perhitungan adalah utara sebenarnya.
c. Deklinasi UP*UM
Deklinasi UP*UM adalah sudut yang dibentuk oleh garis
utara peta dengan utara magnet, yang jadi perhitungannya
adalah utara peta.
3. Mengubah Sudut
Karena adanya perbedaan antara utara peta dan utara
magnet, maka dalam navigasi (IMMP) kita harus merubah dahulu
dari sudut peta ke sudut kompas atau sebaliknya.
1. Merubah sudut peta ke sudut kompas
Yang perlu diperhatikan adalah besarnya deklinasi
UP*UM,pergeseran utara magnet tiap tahun dan umur peta.
Contoh:
Diketahui : Sudut Peta :900
Deklinasi UP*UM : 2015
Variasi magnetis : 2’ Increase
Tahun pembuatan : 1945
Berapa sudut peta pada tahun 1995?
10
Jawab : Sudut kompas = 900-(2015’+( 1995-1945)x2’0)
= 900 –(2015 + 1040)
= 900 –3045’
2. Mengubah sudut kompas menjadi sudut peta
Sudut Peta = Sudut kompas + {deklinasi US*UM + (umur peta x variasi magnetis)}
Contoh :
Diketahui : Sudut kompas : 950
Deklinasi UP*UM : 2045’
Variasi magnetis : 3’ increase
Tahun pembuatan peta : 1960
Berapa sudut peta pada tahun 1999?
Jawab : sudut peta = 950 + (2045’ + (1999-1960)x 3)
= 950 + (2045’ + 1048’)
= 950 + 4033’
= 99033’
E. KOMPAS
Kompas adalah suatu alat yang digunakan untuk
menunjukkan arah mata angin. Ada beberapa macam kompas yang
dikenal dewasa ini, seperti kompas lensa, kompas prisma, kompas
silva dan lain-lain. Dalam bab ini akan kita bahas kompas prisma,
sebab kompas inilah yang paling efektif penggunaannya.
Kompas prisma
1. Bagian-bagian kompas prisma adalah:
a. Kaca kompas yang dapat diputar dengan pembagian derajat,
angka-angka menunjukkan bilangan puluhan dan titik-titik
menunjukkan bilangan limaan.
b. Pelat bercahaya dengan garis tanda dan garis rambut.
c. Garis penunjuk yang bercahaya diatas kaca.
11
d. Lingkaran kompas dengan pembagian derajat dan jarum
kompas.
e. Gelang kaca dari tembaga.
f. Tutup dengan kaca penutup, garis rambut, garis tanda yang
bercahaya dan bibir pelindung dengan takik.
g. Pelindung kaca.
h. Sekrup pengapit
i. Prisma yang dapat diatur dengan lubang tempat melihat,
cincin jempol dengan ditarik.
2. Cara penggunaan kompas prisma :
a. Buka tutup kompas, masukkan ibu jari dalam cincin dan
letakkan kompas mendatar disangga oleh jari petunjuk,
kemudian peganglah kompas sebatas mata.
b. Bidiklah sasaran melalui takik dari cincin pertengahan prisma
dan garis rambut diatas tutup. Setelah sasaran terbidik
dengan tepat, bacalah angka yang tertera di bawah garis
tanda di atas pelat yang bercahaya, angka tersebut
menunjukkan besarnya sudut bidikan.
c. Bila besar sudut bidikan sudah terbaca, carilah satubenda
atau tanda medan yang lurus dengan garis rambut.
3. Cara berjalan menurut kompas:
a. Pada siang hari
ô€€¹ Bidikkan kompas ke sasaran sesuai besar sudut yang
dikehendaki .
ô€€¹ Carilah tanda medan yang lurus dengan sasaran
sebagai titik pertolongan menuju sasaran.
ô€€¹ Berilah tanda pada titik keberangkatan sebelum menuju
sasaran.
ô€€¹ Setelah sampai pada titik pertolongan koreksilah arah
tujuan dengan menggunakan back azimuth (azimut
belakang), yaitu dengan cara membidik titik
keberangkatan.
12
- bila bidikan kurang dari 1800 maka back azimuth =
1800 + sudut bidikan
- bila bidikan lebih dari 1800 maka back azimuth =
sudut bidikan - 1800
contoh : Bila sudut bidikan adalah 720 maka back
azimuthnya adalah 720 + 1800= 1520
ô€€¹ Bila tidak ada tanda medan yang dapat digunakan
sebagai titik pertolongan maka dapat digunakan teman
sendiri sebagai titik pertolongan.
ô€€¹ Bila hal tersebut juga tidak bisa karena sendirian,
berjalanlah seperti kompas malam.
b. Pada malam hari
ô€€¹ Buka tutup dan kendurkan sekrup pengapit.
ô€€¹ Putarlah kaca kompas hingga pembagi derajat.
ô€€¹ Aturlah bsar pembagi derajat pada kaca kompas
dengan cara memutar kaca kompas sehingga sudut
bidikan tapat pada sumbu kompas.
ô€€¹ Kencangkan sekrup pengapit dan pegang kompas
sebatas dada.
ô€€¹ Aturlah supaya plat penunjuk yang bercahaya pada
piringan magnet kompas berhimpit (sejajar) dengan plat
bercahaya pada kaca kompas.
ô€€¹ Arah yang ditunjukkan oleh sumbu kompas adalah arah
bidikan yang dikehendaki.
13
F. MENENTUKAN TEMPAT KEDUDUKAN
1. Sistem Koordinat
a. Sistem Koordinat Geografi
Sistem koordinat geografi adalah suatu sistem untuk
menentukan kedudukan suatu titik atau tempat di bumi
berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Contoh: Koordinat 60 12 LS 1060 53 BT
b. Sistem Koordinat Peta
Sistem koordinat peta adalah sistem untuk menentukan
kedudkan suatu titik di peta berdasarkan garis-garis
koordinat atau garis mendatar dan garis tegak.
Ada 3 cara untuk menyatakan koordinat peta:
1. Cara 4 angka
Dalam cara 4 angka, tiap lembar peta dibagi menjadi bujur
sangkar yang sama besar. Cara ini digunakan untuk
menunjukkan daerah yang luas seperti kampung, danau dan
lain-lain. Contoh: Koordinat 4202
- 2 angka pertama menunjukkan sumbu vertikal
- 2 angka kedua menunjukkan sumbu horisontal
2. Cara 6 angka
Dalam cara 6 angka, setiap bujur sangkar dalam peta dibagi
menjadi 100 bujur sangkar kecil yang sama besar.
Cara ini digunakan untuk menunjukkan daerah yang sempit
semisal lokasi base camp atau check point. Contoh:
koordinat 429022
- 3 angka pertama menunjukkan sumbu vertikal
- 3 angka kedua menunjukkan sumbu horizontal
3. Cara 8 angka
Dalam cara 8 angka, setiap bujur sangkar kecil diatas dibagi
lagi menjadi 100 bujur sangkar yang lebih kecil lagi yang
14
sama besar . Cara ini digunakan untuk menunjukkan suatu
titik semisal titik triangulasi atau lokasi korban.
Contoh: Koordinat 42950227
- 4 angka pertama menunjukkan sumbu vertikal
- 4 angka kedua menunjukkan sumbu horizontal
2. Resection
Resection adalah suatu cara untuk menentukan posisi atau letak
kita di medan secara tepat di atas peta.
a. Resection dengan menggunakan kompas
1. Carilah dua tanda medan yang telah diketahui di medan
dan di peta
2. Bidiklah tanda medan tersebut dengan kompas dan
hitunglah back azimuth sudut bidikannya.
3. Ubahlah back azimuth tersebut menjadi sudut peta.
4. Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris,
gambarlah sudut-sudut peta yang telah diperoleh
dengan titik awal tanda medan yang dibidik.
5. Titik potong kedua garis tersebut adalah koordinat posisi
kita di peta.
b. Resection tanpa menggunakan kompas
1. Carilah tiga tanda medan yang telah diketahui di medan
dan di peta.
2. Tusuklah selembar kertas tembus pandang (bening)
dengan jarum tepat pada bagian tengahnya dan berilah
nama titik P.
3. Tariklah garis lurus dari titik P menuju masing-masing
tanda medan tepat mengarah ke masing-masing tanda
medan. Titik P adalah koordinat posisi kita di peta.
15
3.Intersection
Intersection adalah suatu cara untuk menentukan atau
mengetahui letak suatu titik (sasaran) yang belum diketahui
posisisnya di peta.
1) Intersection dengan menggunakan kompas
ô€€¹ Dari suatu tanda medan yang telah diketahui
posisinya di peta, bidiklah titik(sasaran) yang ingin
diketahui posisinya dengan kompas.
ô€€¹ Lakukan hal yang sama dari tanda medan lain yang
juga telah diketahui posisinya di peta.
ô€€¹ Ubahlah sudut kompas yang diperolehmenjadi
sudut peta.
ô€€¹ Tariklah garis lurus dari tanda medan tersebut
sebesar sudut peta dengan menggunakan
penggaris dan busur derajat.
ô€€¹ Titik potong kedua garis tersebut adalah koordinat
titik sasaran yang ingin dicari.
2) Intersection tanpa menggunakan kompas
ô€€¹ Carilah dua tanda medan yang telah diketahui di
medan dan di peta,
ô€€¹ Dari salah satu tanda medan, tusuklah tanda medan
tersebut di atas peta dan tariklah garis lurus di atas
peta menuju titik sasaran yang ingin diketahui
posisinya.
ô€€¹ Dari tanda medan yang lain lakukanlah hal yang
sama dengan nomor 2
Titik potong dari kedua garis tersebut adalah koordinat titik
sasaran yang ingin dicari.

Peridoe kepemimpinan dan keorganisasian GESPALA

# Semenjak berdiri hingga kini , GESPALA mengalami 2 kali Periode Kepengurusan dan satu kali DIKLATSAR ( Pendidikan, dan Latihan Dasar ). Periode Pertama  2009- 2010 GESPALA mengalami pergantian ketua Umum 2 Kali, yang pertama di pimpin oleh Sophian lalu dilanjutkan Adrianzah M. Yani yang di dampingi seorang sekretaris Umum ( Nur Hadi ). Sedangkan Pembina GESPALA langsung di tangani Waka Kulrikulum Waktu itu ( Bpk. Zulkarnain ), lalu dilanjutkan Bpk Samsul Hadi. Pada Periode ke-2 tahun 2009-2010 GESPALA dipimpin oleh Jumar F sebagai Ketua Umum, di dampingi sekretaris Umum M. Zainal Arifin.  Dan sebagai Pembina GESPALA di tunjuk Bpk. Moh. Ulur Rosyad Shova Nirvana, S.Pd. Di periode ke-2 inilah GESPALA mulai menerapkan DIKLATSAR untuk proses penerimaan Anggota Baru. GESPALA sebagai Organisasi Ekskul di bawah naungan lembaga SMKN 3 Tanjung Selor di bawah Koordinasi Waka Kesiswaan dan OSIS , untuk periode ke-2 ini mulai melakukan pembenahan-pembenahan di tingkat intern., dan berusaha untuk melakukan penataan kembali masalah-masalah administrasi, program kerja di dalam Organisai dan Rumah tangga GESPALA. Dan untuk Ekstern, mulai melakukan dan meng intenkan kembali Program kerja sama dengan pihak yang terkait dengan lingkungan ( Dinas Kehutanan ) atau OSPA (Organisasi Siswa Pecinta Alam ) se -kabupaten bulungan.

MARS GESPALA

   MARS GESPALA
   SMKN 3 TANJUNG SELOR

Ayo bunga bangsa
Harumkan sekolah ini
Jadikan kita bangga
Es...em..kaaa tiga...

Jayalah gespalaku
Ekskulku tercinta
Es....em....kaaa tiga...

Jayalah gespalaku
Ekskulku tercinta
Esemka tiga

Reff :
Gespala di dadaku
Gespala kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti senang..

Tumbuhkan semangatmu
Lestarikan alamku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Back to Reff 2X
Song by Handoko,S.Pd.T

PROFIL/ SEJARAH SINGKAT GESPALA SMKN 3 TANJUNG SELOR DAN ATRIBUTNYA

*GESPALA
                
Adalah Organisasi Siswa Pencinta Alam SMKN 3 Tanjung Selor, kepanjangan dari Gerakan Siswa Pecinta Alam. GESPALA berkedudukan  di SMKN 3 Tanjung Selor di tanjung Selor, beralamatkan di Jl. Poros Tanah Kuning Km 09 Tanjung Selor Kab. Bulungan. Organisasi ini didirikan di Tanjung Selor, pada tanggal 18 Juni 2008 Oleh Kepala Sekolah SMKN 3 Tanjung Selor, yang dibantu Oleh Beberapa Dewan Guru yang Peduli akan kelestarian alam dan kreatifitas Siswa. Adapun Asas  organisasi ini berasaskan persaudaraan, persamaan, kemerdekaan dan gotong royong, yang didasari oleh semangat kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan Organisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, membina dan mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai pencipta, Organisasi ini bertujuan pula untuk mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu pengetahuan demi kemanusiaan. Adapun Kiat-kiat untuk mencapai tujuan Organisasi ini bekerja sendiri maupun bekerjasama dengan organisasi-organisasi dan badan-badan lain yang seasas dengannya, menyelenggarakan usaha-usaha, kegiatan-kegiatan serta tindakan-tindakan yang positif untuk mengenal dan mencintai alam, kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.

*LAMBANG,
      
Lambang GESPALA adalah lambang Gunung Putih, burung Enggang hitam dan putih ditambah dengan gambar arah mata angin dan jalur sungai warna kuning memanjang di bawah gunung putih

*BENDERA

Bendera GESPALA  berukuran panjang 180 cm dan lebar 60 cm dengan warna dasar biru, garis pinggir kuning. Dengan gambar logo Gespala Ditengah, dengan gambar lambang Gunung Putih dapat di artikan bahwa anggota Gespala mempunyai cita-cita tinggi dan mulia tapi tetap tidak melupakan kerendahan hati , burung Enggang sebagai lambang burung khas kalimantan, dan  dengan gambar arah mata angin putih di atas gunung sebagai simbol arah tujuan hidup anggota Gespala dan jalur sungai warna kuning  di bawah gunung Putih bisa diartikan bahwa anggota Gespala nantinya bisa menjadi generasi-generasi penerus yang bermanfaat baik diri sndiri, keluarga ,bangsa dan Negara. 

KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA

_Pic4
Kami Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pecinta Alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air.
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa segenap Pecinta Alam sebagai mahluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran menyatakan sebagai berikut :
1.      Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa .
2.      Memelihara Alam beserta isinya, serta menggunakan sumber alam sesuai kebutuhan.
3.      Mengabdi kepada Bangsa dan Negara.
4.      Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia sesuai martabatnya.
5.      Berusaha mempererat tali persaudaraan sesama pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam.
6.      Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, bangsa, dan tanah air.
7.    Selesai.
Disyahkan dalam Forum
Gladian Nasional IV di Ujung Pandang
Tanggal 29 Januari 1974 Pukul 01.00 WITA


AD/ ART GESPALA SMKN 3 TANJUNG SELOR

LOGO GESPALA 2

AD/ART GESPALA

ANGGARAN DASAR
GESPALA SMKN 3 Tanjung Selor

MUKADIMAH

Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa,

Bahwa sesungguhnya alam beserta apa yang terkandung di dalamnya merupakan suatu anugerah Tuhan yang menciptakannya dan menjadikan kewajiban manusia untuk mencintai semua makhluk, tanah air dan alam sebagai suatu pernyataan terhadap Tuhan.

Bahwa untuk lebih mendekatkan dan mempererat hubungan antara manusia dalam usahanya mencintai ciptaan Tuhan tersebut, perlu adanya suatu wadah yang dapat menampung serta menyalurkan pemikiran-pemikiran dan kegiatan kreatif untuk menyatakan rasa cinta tersebut.

Bahwa segala usaha diatas hanya akan berhasil jika didasari oleh jiwa besar dan budi luhur yang harus ditempa, dibina serta senantiasa dikembangkan menurut batas-batas kemampuan setiap manusia yang merdeka dan sebagai insan social yang sadar akan fungsi dan peranannya di dalam masyarakat.

Bahwa SMKN 3 Tanjung Selor dengan segala gerak kegiatannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, dan SMKN 3 Tanjung Selor yang mencintai almamaternya wajib mengembangkan rasa cinta terhadap alam dan ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.

Dengan ini dibentuklah sebuah organisasi pencinta alam di dalam lingkup lingkungan Akademik SMKN 3 Tanjung Selor dengan anggaran dasar sebagai berikut:

BAB I
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU

NAMA
Pasal 1
Organisasi Siswa Pencinta Alam SMKN 3 Tanjung Selor adalah Gerakan Siswa Pecinta Alam, disingkat GESPALA

TEMPAT
Pasal 2
Organisasi ini berkedudukan di SMKN 3 Tanjung Selor di tanjung Selor

WAKTU
Pasal 3
Organisasi ini didirikan di Tanjung Selor, pada tanggal 18 Juni 2008 untuk waktu yang tidak ditentukan.

BAB II
ASAS, TUJUAN DAN USAHA

ASAS
Pasal 4
Organisasi ini berasaskan persaudaraan, persamaan, kemerdekaan dan gotong royong, yang didasari oleh semangat kemanusiaan yang adil dan beradab.

TUJUAN
Pasal 5
Ayat 1
Organisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, membina dan mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai pencipta.

Ayat 2
Organisasi ini bertujuan pula untuk mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.

USAHA
Pasal 6
Didalam usaha mencapai tujuannya, organisasi ini, baik sendiri maupun bekerjasama dengan organisasi-organisasi dan badan-badan lain yang seasas dengannya, menyelenggarakan usaha-usaha, kegiatan-kegiatan serta tindakan-tindakan yang positif untuk mengenal dan mencintai alam, kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.

BAB III
LAMBANG, BENDERA DAN LAGU

LAMBANG
Pasal 7
Lambang GESPALA adalah lambang Gunung Putih, burung Enggang hitam dan putih ditambah dengan gambar arah mata angin dan jalur sungai warna kuning memanjang di bawah gunung putih

BENDERA
Pasal 8
Bendera GESPALA adalah lambang lambang Gunung Putih, burung Enggang hitam dan putih ditambah dengan gambar arah mata angin putih dan jalur sungai warna kuning memanjang

LAGU
Pasal 9
Lagu GESPALA SMKN 3 akan ditentukan kemudian.

BAB IV
ANGGOTA
Pasal 10
Keanggotaan organisasi ini terdiri dari:
1. Anggota biasa
2. Anggota luar biasa
3. Anggota kehormatan

Pasal 11
Ayat 1
Setiap anggota biasa mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam organisasi.

Ayat 2
Setiap anggota berkewajiban memenuhi janji GESPALA.

BAB V
ORGANISASI
Pasal 12
GESPALA berada di dalam lingkungan Siswa/ siswi SMKN 3 Tanjung Selor

Pasal 13
Pengurus dan tata cara kerja GESPALA SMKN 3 Tanjung Selor ditentukan sendiri oleh anggota-anggotanya.

Pasal 14
Untuk mengatur jalannya organisasi dibentuk sebuah Badan Pengurus yang bertugas dalam masa jabatan satu tahun serta dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya untuk satu masa jabatan berikutnya.

Pasal 15
Badan Pengurus bertugas mengatur jalannya organisasi dan melakukan hubungan-hubungan kerjasama dengan pihak luar yang dianggap perlu.

Pasal 16
Kekuasaan tertinggi organisasi terletak di tangan Anggota melalui Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG).

BAB VI
KEKAYAAN
Pasal 17
Kekayaan organisasi didapat dari uang pangkal, iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat, serta usaha-usaha lain yang sah dan halal, serta tidak bertentangan dengan asas organisasi.

BAB VII
PEMBUBARAN
Pasal 18
Organisasi ini hanya dapat dibubarkan jika disetujui/diusulkan oleh sedikitnya 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota dalam Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) .

BAB VIII
PERATURAN-PERATURAN LAIN
Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Disahkan di Tanjung Selor
tanggal Dua puluh satu bulan Nopember
Dua ribu sepuluh

ANGGARAN RUMAH TANGGA
GESPALA SMKN 3 Tanjung Selor

BAB I
USAHA
Pasal 1
Dalam usaha mencapai tujuannya, GESPALA mengusahakan:
1. Latihan-latihan kecakapan dan ketrampilan jasmani dan rohani untuk seluruh anggotanya.
2. Mengadakan acara-acara hidup di alam terbuka.
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa Indonesia, serta kemanusiaan pada umumnya.
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
5. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan dasar dan tujuan GESPALA

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Ayat 1
Anggota biasa:
Anggota biasa adalah setiap Siswa/ siswi SMKN 3 Tanjung Selor yang mendaftarkan diri dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh Badan Khusus Pelantikan yang ditunjuk oleh Badan Pengurus.

Ayat 2
Anggota luar biasa:
Anggota luar biasa adalah
a. Mereka yang bukan Siswa/ siswi SMKN 3 Tanjung Selor yang mendaftarkan diri.
b. Setiap Siswa/siswi yang menjadi anggota GESPALA setelah lulus atau tidak menjadi Siswa/ siswi langsung menjadi anggota luar biasa.

Ayat 3
Anggota kehormatan:
Anggota kehormatan adalah mereka yang oleh Badan Pengurus dianggap berjasa terhadap kehidupan/perkembangan organisasi.

Pasal 3
Seorang anggota gugur keanggotaannya karena:
1. Meninggal dunia.
2. Minta berhenti secara tertulis.
3. Dikeluarkan atau dipecat.

Pasal 4
Hak dan kewajiban anggota:
1. Setiap anggota wajib membela, mempertahankan dan menjujung nama baik organisasi dan almamater SMKN 3 Tanjung Selor
2. Setiap anggota wajib menaati peraturan-peraturan organisasi.
3. Setiap anggota berhak untuk membela dirinya di depan Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) jika ia merasa dirugikan oleh organisasi.
4. Setiap anggota biasa mempunyai hak bicara dan hak suara. Anggota luar biasa dan kehormatan hanya mempunyai hak bicara.
5. Setiap anggota GESPALA pada waktu dilantik harus mengucapkan janji sebagai berikut:

“Demi kehormatanku sebagai bangsa Indonesia, warga Siswa- siswi SMKN 3 Tanjung Selor, aku berjanji:
1. Untuk selalu berbakti dan menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air, serta umat manusia pada umumnya dan almamater SMKN 3 Tanjung Selor
2. Menolong sesama hidup, peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam dan ikut serta membangun masyarakat.
3. Menepati kewajiban-kewajibanku sebagai anggota GESPALA dan siswa/ siswi SMKN 3 Tanjung Selor

BAB III
ORGANISASI
Pasal 5
Ayat 1
Badan Pengurus organisasi terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara yang dibantu oleh Sekjen dan Ketua Bidang.

Ayat 2
Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh Sekretaris Umum yang dibantu oleh Ketua-ketua Bidang Intern, Ekstern, Operasional, Rumah Tangga serta Pengembangan dan Latihan.

Ayat 3
Ketua Umum bertanggung jawab mengenai kegiatan organisasi kepada seluruh anggota dalam rapat anggota. Sekretaris Umum dan Ketua-ketua Bidang bertanggung jawab kepada Ketua Umum dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Ayat 4
Ketua Umum dipilih oleh seluruh anggota satu tahun sekali dalam Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ).

Ayat 5
Ketua Umum harus membuat rencana program kerja untuk selama masa jabatannya.

BAB IV
RAPAT
Pasal 6
Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) diselenggarakan setahun sekali, sekaligus memilih dan mensahkan Badan Pengurus.

Pasal 7
Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) diselenggarakan atas usul paling sedikit 15 orang anggota, atau jika dianggap perlu oleh Badan Pengurus.

Pasal 8
Rapat Badan Pengurus diadakan sekurang-kurangnya setiap tiga bulan atau jika dianggap perlu.

Pasal 9
Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota.

Pasal 10
Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) dianggap sah bila disetujui oleh sekurang-kurangnya 1/2 (setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota yang hadir.

BAB V
KEKAYAAN
Pasal 11
Bila GESPALA bubar, kekayaan diserahkan kepada badan-badan yang ditunjuk oleh Musyawarah Umum Anggota ( MUSANG ) terakhir yang khusus diadakan untuk itu.

BAB VI
LAIN-LAIN
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.

Disahkan di Tanjung Selor
tanggal Dua puluh satu bulan Nopember
tahun Dua Ribu Sepuluh